Kamis, 04 April 2013

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA


1.      Ginjal
                        Alat tubuh yang mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa metabolism yang mengandung nitrogen ialah ginjal.
a.   Struktur ginjal pada manusia
           Ginjal pada manusia seperti kacang merah dan memiliki dua pasang. Terletak di sebelah kanan kiri rongga perut pada tubuh bagian dorsal.                      Pada Korteks terdapat banyak nefron atau penyaring. Setiap nefron terdiri dari badan malpigi dan tubulus glomerulus. Glomerulus merupakan anyaman pembuluh darah kapiler. Glomerulus dibungkus oleh kapsula Bowman. Sumsum ginjal terdiri dari tubulus konturtus. Pada rongga ginjal bermuara pembuluh-pembuluh. Dari tiap rongga keluar ureter. Ureter berfungsi mengeluarkan dan menyalurkan urine ke kantung kemih.

           Gambar 1.2 Struktur Ginjal Pada Manuia
b.   Fungsi ginjal
1.   Menyaring darah sehingga menghasilkan urine
2.   Membuang zat-zat yang membahayakan tubuh (urea, asam urat)
3.   Membuang zat-zat yang berlebihan dalam tubuh (kadar gula)
4.   Mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler
5.   Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
c.    Kelainan pada ginjal
1)      Albuminuria
            Tanda: urine banyak mengandung albumin, di sebabkan kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati sehingga mengakibatkan tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar dari darah.
2)      Nefritis
        Radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus yang di sebabkan oleh alergi kuman/bakteri Streptococcus. Akibatnya penderita mengalami Uremia, uremia adalah masuk kembali asam urin dan urea masuk kembali ke pembulu darah.
3)      Diabetes Melitus
            Disebabkan oleh pangkreas yang tidak dapat menghasilkan insulin yang normal akibatnya penderita mengalami kadar gula dalam tubuhnya meningkat.
2.      Paru-paru
a.      Struktur paru-paru
            Manusia memiliki sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada. Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 + uap air. Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan

                    Gambar 1.3 Struktur Paru-paru pada manusia

3.      Hati (Hepar)
            Hati adalah alat ekskresi yang paling besar yaitu dengan berat 2 Kg dengan warna merah kecoklatan. Hati menghasilkan cairan empedu, cairan ini dihasilkan oleh perombakan sel darah merah yang sudah tua

                        Gambar 1.4 Struktur Hati Pada Manusia
b.      Fungsi hati
1.      Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
2.      Mengatur kadar gula darah
3.      Tempat pembentukan urea dari amonia
4.      Menawarkan racun
5.      Membentuk vitamin A dari provitamin A
6.      Tempat pembentukan fibrinogen protrombin
c.       Kelainan pada hati
1.            Hepatitis
            perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kuning, urine menjadi kecoklatan seperti air teh, disebabkan oleh virus sehingga mengakibatkan  hati meradang dan kerja hati terganggu.
2.      Sirosis Hati
            Timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati, disebabkan akibat minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri, komplikasi hati sehingga mengakibtakan adanya gangguan kesadaran, koma, kematian.
4.      Kulit
a.    Struktur kulit manusia
           Kulit adalah organ terluar yang melindungi organ dalam tubuh dan kulit mengsekresikan keringat dari hasil pembakaran/metabolism dala tubuh manusia keringat memiliki struktur garam, urea.

                                                Gambar 1.5 kulit pada manusia
b.   Fungsi kulit
1)   Mengeluarkan keringat
2)   Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat kimia
3)   Mengatur suhu tubuh
4)   Menerima rangsangan dari luar
5)   Mengurangi kehilangan air
c.       Kelainan pada kulit
1)         Gangren
            Kematian  jaringan lunak pada kaki atau tangan diawali dengan kebiruan pada kulit dan terasa dingin jika disentuh, kemudianmenghitam dan berbau busuk, disebabkan oleh gangguan pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis, Sehingga mengakibatkan bila tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian terkena gangren harus diamputasi.

Sabtu, 02 Februari 2013

KULTUR JARINGAN (WORTEL)


A.       Tujuan
1.1  Menerapkan kerja dalam praktikum yang baik
1.2  Mengetahui prosedur sterilisasi alat dan media kultur
1.3  Mengetahui cara pembuatan kultur jaringan pada tanaman wortel

B.        Ladasan Teori
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan. Apa yang dimaksud dengan totipotensi? Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1)      Pembuatan media
2)      Inisiasi
3)      Sterilisasi
4)      Multiplikasi
5)      Pengakaran
6)      Aklimatisasi


C.  Alat dan Bahan
Alat                                                                        Bahan
- Cawan Petri                                                  - Wortel          
- Penggaris                                                      - Betadin
- Toples Selai                                                   - Bayclean
- Tabung Erlenmeyer                                       - Alkohol        
- Gunting/pisau                                               - NA   
D. Prosedur Kerja
1.      Siapkan alat yang sudah di sterilkan dan bahan
2.      Pilih wortel yang baik, ambil emplur yang dekat dengan akar setinggi 5 cm, kemudian di potong wortel 1 cm X 1 cm
3.      Masukan emplur wortel kedalam cawan petri berisi Alkohol 5 ml, selama 5 menit
4.      Masukan emplur wortel kedalam cawan petri berisi Betadine 5 ml, selama 10 menit
5.      Masukan emplur wortel kedalam cawan petri berisi Bayclin 5 ml, selama 20 menit
6.      Emplur wortel pada cawan petri yang berisi media NA
7.      Masukan di letakkan dileminar air flow 30 menit dengan betadin, 30 menit dengan bayclin.
8.      Bakal jar.eksplan di inkubasi dengan suhu 37°C selama 3 hari
9.      Pindahkan ke rak sampai dengan 7 hari
10.  Jika mulai tumbuh akar baru kemudian di pindahkan ke toples
11.  Masukan dalam tempat yang sejuk
12.  Setelah tumbuh seperti daun kecil selama 3 minggu sampai 1 bulan
13.  Pindahkan pada media tanam








E.     HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan kultur jaringan hari ini semuanya terkontaminasi jadi tidak ada yang jadi.
F.      PEMBAHASAN
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Hal ini dilakukan agar mendapatkan keturunan yang bagus pula. Dalam kultur jaringan adanya media yang mendukung yang digunakan media kali ini yaitu NA, media ini berasal dari agar yang di harapkan bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan mineral dalam pertumbuhan wortel baru. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.
Dalam praktikum kultur jaringan ini menggunakan emplur wortel hal ini di karenakan dalam penanamannya mudah, dan bahan mudah di dapat. Pertama-tama wortel di di ambil emplurnya ini disebut dengan Inisiasi . inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Ekspaln kemudian di rendam dalam alkohol 5ml selama 5 menit, hal ini dilakukan untuk mesterilkan eksplan, kemudian di pindahkan lagi ke betadin sebanyak 5ml diamkan sampai 10 menit, betadin ini digunakan sebagai anti septik gunanya mematikan organisme yang ada di eksplan agar eksplan bagus, kemudian masukan ke dalam bayclin selama 20 menit hal ini dilakukan untuk eksplan lebih steril. Kemudian tanam dalam laminar flow hal ini agar eksplan tetap steril, dan tidak terkontaminasi, kemudian inkubasi selama 3 hari.
Dari hasil pengamatan selama 3 hari ternyata tidak ada tanda-tanda tunas baru. Hal ini dikarenakan terkontaminasi, menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk ( disebabkan bakteri ), mungkin dalam penanaman eksplan kurang hati-hati dan kurang steril maka praktikum kali ini tidak membuahkan hasil.
Seharusnya ekplan berubah menjadi plantelet atau tanaman baru yang kemudian dapat di tanam dalam media tanam seperti yang sudah dilihat dalam gambar. Namun karena gagal jadi tidak dapat di tanam.

G.    KESIMPULAN
·      Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas.
·      Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
·      Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.
·      Dalam praktikum kultur jaringan ini menggunakan emplur wortel hal ini di karenakan dalam penanamannya mudah, dan bahan mudah di dapat.
·      Dari hasil pengamatan selama 3 hari ternyata tidak ada tanda-tanda tunas baru. Hal ini dikarenakan terkontaminasi, mungkin dalam penanaman eksplan kurang hati-hati dan kurang steril maka praktikum kali ini tidak membuahkan hasil.