Selasa, 25 Desember 2012

BIOTEKNOLOGI

a.      DEFINISI BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan.
v  Ciri utama bioteknologi:
1.      Adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan.
2.      Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri.
3.      Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.



1.      Gbr. Kegunaan Bioteknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia

v  SEJARAH PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI 
                 Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Perkembangan bioteknologi dapat dibagi dalam beberapa era yang meliputi:
1.                  Era bioteknologi generasi pertama / bioteknologi sederhana.
Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman serta pengawetan makanan. Contoh: pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain.
2.                   Era bioteknologi generasi kedua.
Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril. Contoh:
a.                   produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat.
b.                   pengolahan air limbah.
c.                    pembuatan kompos
3.                  Era bioteknologi generasi ketiga.
Proses dalam kondisi steril. Contoh : produksi antibiotik dan hormon.
4.                  Era bioteknologi generasi baru. Contoh: produksi insulin, interferon, antibodi monoclonal.
Bioteknologi dibedakan menjadi dua macam yaitu bioteknologi klasik atau konvensional dan bioteknologi modern. Adapun definisinya sebagai berikut:
1.                   Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme. Bioteknologi konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan sederhana tanpa rekayasa genetika. Adapun contoh dari bioteknologi konvensional ini yaitu pada proses pembuatan bir, tempe, roti, tape, kecap, yoghurt dll. Mikroorganisme ini dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme ini disebut fermentasi, Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
2.                   Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan praktik bioteknologi yang diperkaya dengan teknik rekayasa genetika ( suatu teknik manipulasi materi genetikal). Adapun contoh dari bioteknologi modern ini yaitu pada proses pembuatan tumbuhan yang kuat atau tahan terhadap hama dan penyakit serta buahnya sifatnya tahan lama.

a.      PERANAN BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN
Penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi, yaitu dengan menggunakan makhluk hidup sebagai bahan yang diproses untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya mikroorganisme digunakan untuk menghasilkan produk makanan dan minuman, protein, zat organik, energi, obat-obatan, pencerna limbah, serta pemisah logam dari bijihnya.
1.                  Mikroorganisme sebagai penghasil makanan dan minuman
Makanan dan minuman produk  bioteknologi pada umumnya dihasilkan melalui proses fermentasi. Fermentasi adalah penguraian senyawa organik tanpa oksigen (anaerob) yang dilakuakn oleh mikroorganisme terutama ragi.