Sabtu, 02 Februari 2013

KULTUR JARINGAN (WORTEL)


A.       Tujuan
1.1  Menerapkan kerja dalam praktikum yang baik
1.2  Mengetahui prosedur sterilisasi alat dan media kultur
1.3  Mengetahui cara pembuatan kultur jaringan pada tanaman wortel

B.        Ladasan Teori
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh sel tumbuhan. Apa yang dimaksud dengan totipotensi? Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1)      Pembuatan media
2)      Inisiasi
3)      Sterilisasi
4)      Multiplikasi
5)      Pengakaran
6)      Aklimatisasi


C.  Alat dan Bahan
Alat                                                                        Bahan
- Cawan Petri                                                  - Wortel          
- Penggaris                                                      - Betadin
- Toples Selai                                                   - Bayclean
- Tabung Erlenmeyer                                       - Alkohol        
- Gunting/pisau                                               - NA   
D. Prosedur Kerja
1.      Siapkan alat yang sudah di sterilkan dan bahan
2.      Pilih wortel yang baik, ambil emplur yang dekat dengan akar setinggi 5 cm, kemudian di potong wortel 1 cm X 1 cm
3.      Masukan emplur wortel kedalam cawan petri berisi Alkohol 5 ml, selama 5 menit
4.      Masukan emplur wortel kedalam cawan petri berisi Betadine 5 ml, selama 10 menit
5.      Masukan emplur wortel kedalam cawan petri berisi Bayclin 5 ml, selama 20 menit
6.      Emplur wortel pada cawan petri yang berisi media NA
7.      Masukan di letakkan dileminar air flow 30 menit dengan betadin, 30 menit dengan bayclin.
8.      Bakal jar.eksplan di inkubasi dengan suhu 37°C selama 3 hari
9.      Pindahkan ke rak sampai dengan 7 hari
10.  Jika mulai tumbuh akar baru kemudian di pindahkan ke toples
11.  Masukan dalam tempat yang sejuk
12.  Setelah tumbuh seperti daun kecil selama 3 minggu sampai 1 bulan
13.  Pindahkan pada media tanam








E.     HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan kultur jaringan hari ini semuanya terkontaminasi jadi tidak ada yang jadi.
F.      PEMBAHASAN
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Hal ini dilakukan agar mendapatkan keturunan yang bagus pula. Dalam kultur jaringan adanya media yang mendukung yang digunakan media kali ini yaitu NA, media ini berasal dari agar yang di harapkan bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan mineral dalam pertumbuhan wortel baru. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.
Dalam praktikum kultur jaringan ini menggunakan emplur wortel hal ini di karenakan dalam penanamannya mudah, dan bahan mudah di dapat. Pertama-tama wortel di di ambil emplurnya ini disebut dengan Inisiasi . inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Ekspaln kemudian di rendam dalam alkohol 5ml selama 5 menit, hal ini dilakukan untuk mesterilkan eksplan, kemudian di pindahkan lagi ke betadin sebanyak 5ml diamkan sampai 10 menit, betadin ini digunakan sebagai anti septik gunanya mematikan organisme yang ada di eksplan agar eksplan bagus, kemudian masukan ke dalam bayclin selama 20 menit hal ini dilakukan untuk eksplan lebih steril. Kemudian tanam dalam laminar flow hal ini agar eksplan tetap steril, dan tidak terkontaminasi, kemudian inkubasi selama 3 hari.
Dari hasil pengamatan selama 3 hari ternyata tidak ada tanda-tanda tunas baru. Hal ini dikarenakan terkontaminasi, menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk ( disebabkan bakteri ), mungkin dalam penanaman eksplan kurang hati-hati dan kurang steril maka praktikum kali ini tidak membuahkan hasil.
Seharusnya ekplan berubah menjadi plantelet atau tanaman baru yang kemudian dapat di tanam dalam media tanam seperti yang sudah dilihat dalam gambar. Namun karena gagal jadi tidak dapat di tanam.

G.    KESIMPULAN
·      Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas.
·      Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
·      Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.
·      Dalam praktikum kultur jaringan ini menggunakan emplur wortel hal ini di karenakan dalam penanamannya mudah, dan bahan mudah di dapat.
·      Dari hasil pengamatan selama 3 hari ternyata tidak ada tanda-tanda tunas baru. Hal ini dikarenakan terkontaminasi, mungkin dalam penanaman eksplan kurang hati-hati dan kurang steril maka praktikum kali ini tidak membuahkan hasil.